Pemerintah Beri Insentif untuk Dorong Pertumbuhan Industri Otomotif

Pemerintah Beri Insentif untuk Dorong Pertumbuhan Industri Otomotif

BERITAUNGGULAN.COM, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus memajukan industri otomotif dalam negeri, dengan menargetkan sektor ini dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Salah satu upaya tersebut adalah dengan memberikan insentif untuk mobil hybrid, yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik konsumen dan mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan berbahan bakar fosil. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pentingnya peran IIMS 2025 dalam menciptakan geliat positif bagi industri otomotif di Indonesia. Sebagai ajang terbesar di Asia Tenggara, IIMS menjadi platform strategis bagi berbagai brand kendaraan untuk memperkenalkan produk terbaru mereka sekaligus memperluas pasar.

Dalam pembukaan IIMS 2025, Agus menyatakan bahwa meskipun pasar otomotif Indonesia mengalami penurunan penjualan pada Januari 2025, sektor ini masih memiliki potensi besar untuk bangkit. Pemerintah berkomitmen untuk memberikan insentif bagi kendaraan hybrid, yang akan semakin meningkatkan minat konsumen terhadap kendaraan ramah lingkungan. “Kami berharap insentif untuk mobil hybrid dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mempercepat transisi ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan,” ungkap Agus.

Pada IIMS 2024, sektor otomotif Indonesia mencatatkan prestasi yang mengesankan, dengan penjualan kendaraan mencapai 19.200 unit dan transaksi senilai Rp6,7 triliun. Pencapaian ini mencerminkan antusiasme yang tinggi dari konsumen terhadap produk-produk otomotif di Indonesia. Agus juga menyoroti bahwa meskipun penjualan di awal 2025 mengalami penurunan, kontribusi sektor otomotif terhadap perekonomian Indonesia tetap signifikan, karena sektor ini memiliki hubungan yang erat dengan banyak sektor lainnya.

Pemerintah Indonesia juga berfokus pada peningkatan industri kendaraan listrik sebagai salah satu langkah untuk mendukung transisi hijau. Pada tahun 2024, populasi kendaraan listrik di Indonesia meningkat pesat hingga lebih dari 207 ribu unit, sebuah peningkatan sebesar 78,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pemerintah memandang kendaraan listrik sebagai bagian penting dari solusi untuk mengurangi polusi udara dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. “Kami menyambut baik partisipasi merek-merek baru di IIMS tahun ini, karena kehadiran mereka dapat memperluas pasar otomotif di Indonesia dan memberi lebih banyak pilihan kepada konsumen,” tambahnya.

Namun, Menperin juga mengingatkan kepada para produsen otomotif untuk tidak hanya fokus pada impor kendaraan, tetapi juga untuk memperkuat produksi dalam negeri. “Kami mendorong industri otomotif nasional untuk mengoptimalkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam setiap produk yang dihasilkan. Ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga membuka peluang pasar ekspor yang lebih luas,” ungkapnya. Pemerintah berharap dengan menguatkan industri otomotif dalam negeri, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam industri otomotif global.

Dalam jangka panjang, pemerintah berharap rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia dapat meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat. Saat ini, rasio kepemilikan mobil di Indonesia adalah 99 unit per 1.000 orang, yang masih jauh tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. “Potensi pasar otomotif di Indonesia sangat besar. Kami yakin dengan dukungan kebijakan yang tepat, sektor ini dapat tumbuh pesat dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap ekonomi nasional,” tutup Agus.

Top of Form

Bottom of Form