BERITAUNGGULAN.COM, JAKARTA – Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Sejak tahun 1968 jumlah kasus cenderung meningkat dan penyebarannya bertambah luas. Keadaan ini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk yang sejalan dengan lancarnya hubungan transportasi serta tersebar luasnya Virus Dengue dan nyamuk penularannya di wilayah Indonesia, Sabtu (15/06).
Kejadian Luar Biasa (KLB) pertama kali di Indonesia dilaporkan oleh David Beylon di Batavia (Jakarta ) pada tahun 1779,namun Demam Berdarah Dengeu baru dikenal pada tahun 1968 dalam KLB di Jakarta dan Surabaya dengan angka kematian sangat tinggi sekitar 41,3 persen.Sejak saat itu jumlah kasus DBD cenderung meningkat dan penyebarannya bertambah luas.
Dalam rangka memperingati Asean Dengue Day (ADD) tahun 2024 yang diperingati setiap tanggal 15 Juni, Kementerian Kesehatan RI melansir Surat Himbauan Penyelenggaraan Kegiatan ke Dinas Kesehatan Provinsi se-Indonesia dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Indonesia. Dalam rilisnya Kementerian Kesehatan kembali menyampaikan bahwa Demam Dengue (DD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang mengakibatkan kerugian sosial ekonomi. Hal ini dikarenakan dapat menimbulkan kepanikan dalam keluarga, kematian anggota keluarga, dan berkurangnya usia harapan hidup penduduk. Di Indonesia, infeksi dengue masih menjadi masalah kesehatan karena beban penyakit yang cukup tinggi dan sering menimbulkan KLB. Di Indonesia pada tahun 2023 Jumlah kumulatif kasus Dengue di Indonesia adalah sebanyak 114.720 kasus terkonfirmasi DBD (Insiden Rate: 41,36/100.000 penduduk) dan 894 kematian (Case Fatality Rate: 0,78%). Situasi kasus Dengue Tahun 2024 sampai dengan minggu ke-11 adalah sebanyak 35.556 kasus terkonfirmasi DBD (Insiden Rate: 12,71/100.000 penduduk) dan 290 kematian (Case Fatality Rate: 0,82%). Kasus Dengue/DBD tersebut dilaporkan dari 350 kabupaten/kota di 24 provinsi. Kematian Dengue terjadi di 92 kabupaten/kota di 15 provinsi. Data kasus Dengue/DBD Tahun 2023 memperlihatkan kasus Dengue/DBD pada kelompok umur 5-14 tahun sebesar 34% (terbesar kedua dari seluruh kelompok umur) dan kematian 49% (dari total kematian Dengue/DBD).
Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya Kasus Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah (DBD). Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengupayakan budaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dengan mewujudkan terlaksananya Gerakan 1 Rumah 1 Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Kedua program tersebut bertujuan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk, terutama jentik nyamuk di berbagai tempat yang biasanya menjadi sarang nyamuk untuk berkembang biak. Program PSN 3M plus adalah cara yang paling efektif dan murah dari yang lain. Sebelum diluncurkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, PSN dilakukan oleh Kader Jumantik dengan dua hingga tiga orang yang memantau perkembangan jentik nyamuk di satu wilayah. Jumantik adalah anggota masyarakat yang dilatih dan berperan dalam pengendalian penyakit demam berdarah. Tugasnya memantau keberadaan jentik nyamuk, membuat laporan kegiatan pada Puskesmas, dan menggerakkan masyarakat untuk menjalankan PSN dengan cara 3M Plus. Dalam pelaksanaannya masih ditemukan kendala, sebagian rumah yang tidak terjangkau oleh Kader Jumantik. Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik dalam PSN 3M Plus mengandung pesan bahwa upaya pencegahan dan pengendalian dimulai dari rumah tangga. Upaya pencegahan DD akan berjala optimal bila setiap rumah tangga berperan dan rutin melaksanakan PSN 3M Plus minimal 1 minggu sekali.
Komitmen negara-negara ASEAN yang mencanangkan ASEAN Dengue Day (ADD) untuk pertama kalinya pada tanggal 15 Juni 2011 di Jakarta dan selanjutnya diselenggarakan setiap tahun oleh semua negara anggota ASEAN. Pada tahun 2023 ini ADD yang dilaksanakan di Indonesia berupa rangkaian kegiatan dengan fokus pada masyarakat dan lembaga/instansi terkait. Momentum ini dimanfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penularan dengue dan bahayanya, penemuan dengue yang dapat dilakukan disekolah, dirumah dan lingkungan serta meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus melalui G1R1J. Demam Dengue adalah masalah kita bersama, untuk itu dalam momentum ADD tahun 2023 bertujuan untuk menggabungkan serta mengkolaborasikan segenap potensi/sumber daya yang terdapat di masyarakat dan berbagai pihak, baik dari unsur pemerintah maupun non pemerintah yaitu: Kementerian Kesehatan dan seluruh masyarakat dan lintas sektor terkait untuk mempercepat terwujudnya masyarakat peduli Demam Dengue .
Adapun Tema Asean Dengue Day (ADD) tahun 2024 ini adalah “ Wujudkan Indonesia Bebas Dengue” Diharapkan membangun kekuatan masyarakat dan melalukan aksi nyata sebagai wujud gerakan Demam Dengue melalui momentum Asean Dengue Day Tahun 2024.