BERITAUNGGULAN.COM, Badung – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, memastikan bahwa persiapan untuk Fair dan Expo yang akan menjadi bagian dari “World Water Forum ke-10” di Nusa Dua, Bali, telah memasuki tahap akhir.
“Persiapan untuk World Water Forum sudah mencapai tahap final. Kami telah melakukan beberapa pembaruan dan akan melakukan gladi kotor serta gladi bersih untuk memastikan acara internasional ini berjalan dengan lancar,” ujar Sandiaga usai mengikuti “Rapat Koordinasi Panitia Nasional Penyelenggaraan World Water Forum ke-10” di The Laguna, Nusa Dua, Bali, Kamis (16/5/2024).
Acara yang akan berlangsung dari 18 hingga 25 Mei 2024 ini akan menampilkan Fair and Expo di dua lokasi utama: Bali Nusa Dua Convention Center dan Bali International Convention Center untuk expo, serta Bali Collection dan Museum Pasifika untuk fair.
Terdapat total 257 booth yang terdiri dari 155 booth expo dan 102 booth fair. Semua booth ini akan diisi oleh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya UMKM, untuk mempromosikan serta menjual produk mereka.
“Kami memastikan UMKM terlibat dalam persiapan ini,” tambah Sandiaga.
Kemenparekraf bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyajikan berbagai program dan aktivasi yang dapat dinikmati oleh lebih dari 50 ribu peserta World Water Forum. Salah satu programnya adalah prosesi Melukat, sebuah upacara adat Bali yang akan diadakan dengan konsep Rahina Tumpek Uye dan Upacara Segara Kerthi.
Selain itu, Kemenparekraf akan menghadirkan Indonesia Pavilion di Expo World Water Forum 2024, yang akan menampilkan berbagai atraksi menarik, termasuk gim “Lokapala” dari Anantarupa yang mengangkat budaya dan cerita rakyat Indonesia, serta aktivitas virtual reality (VR) dengan konten pariwisata Indonesia bekerja sama dengan Go Virtual. Juga, akan ada penghitungan dampak karbon dari pelaksanaan forum ini melalui kolaborasi dengan Jejak.in dan penjualan paket wisata berkelanjutan.
Kemenparekraf juga menyediakan informasi tentang UNESCO Global Geopark di Indonesia, desa wisata berkelanjutan, serta produk UMKM yang telah dikurasi. Selain itu, suvenir dan goodie bag Wonderful Indonesia juga akan disediakan.
Delegasi juga akan diajak mengunjungi berbagai destinasi, salah satunya Desa Wisata Jatiluwih yang terkenal dengan sistem subak, sebuah sistem irigasi tradisional yang diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 2012.
Seluruh rangkaian World Water Forum 2024 di Bali akan diselenggarakan dengan memadukan nilai-nilai budaya Indonesia, terutama Bali, termasuk dalam upacara pembukaan, gala dinner, dan acara penutupan yang akan menyuguhkan budaya dan kuliner khas nusantara.
“Kami berharap para peserta akan mendapatkan pengalaman tak terlupakan selama di Bali, termasuk kegiatan pengimbangan jejak karbon dengan penanaman mangrove dan kunjungan ke Jatiluwih,” kata Sandiaga.
Sandiaga berharap dengan kolaborasi dari berbagai pihak, pelaksanaan World Water Forum ke-10 dapat berjalan lancar dan memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) kelas dunia.
“Dengan kepemimpinan Pak Jokowi selama 10 tahun ini, posisi Indonesia sebagai destinasi MICE semakin mantap. Tidak hanya Bali, tetapi juga Yogyakarta, Batam, dan Labuan Bajo. Diharapkan di pemerintahan presiden terpilih Pak Prabowo, magnet dan daya tarik Indonesia sebagai penyelenggara MICE akan semakin ditingkatkan,” ujar Sandiaga.
World Water Forum adalah forum internasional yang mengumpulkan para pemangku kepentingan di bidang air. Forum global yang diselenggarakan setiap tiga tahun sejak 1997 ini bertujuan untuk berdiskusi, berbagi ilmu, dan praktik dalam pengelolaan serta pengembangan sumber daya air yang berkelanjutan. Tema utama World Water Forum ke-10 adalah “Water for Shared Prosperity” atau Air untuk Kesejahteraan Bersama, yang sangat relevan dengan tantangan ketersediaan air bersih di banyak negara.
Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga dalam kesempatan tersebut adalah Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani; Staf Ahli Pengembangan Bidang Usaha Kemenparekraf, Masruroh; Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif, Erwita Dianti; serta Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani. Hadir secara daring, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis, Fadjar Hutomo; dan Direktur Komunikasi Pemasaran, Yohanes De Brito Titus Haridjati.