BERITAUNGGULAN.COM, KNIU, sebagai tuan rumah, menggelar Pertemuan Regional Lima Komisi Nasional untuk UNESCO di Jakarta, bekerja sama dengan UNESCO Jakarta. Acara ini dihadiri oleh delegasi dari Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Timor-Leste, menjadi forum pertama sejak pandemi COVID-19 dan pembahasan pertama untuk periode 2024-2025. Salah satu fokusnya adalah mereformasi jaringan penganggaran dan implementasi UNESCO baik di tingkat pusat maupun regional.
Itje Chodidjah, Ketua Harian KNIU, menyampaikan bahwa tujuan pertemuan ini adalah untuk memperkuat kolaborasi antar negara anggota UNESCO. Dia menekankan pentingnya saling belajar, saling menginspirasi, dan memberdayakan satu sama lain untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Dalam pertemuan ini, delegasi akan meninjau program dan anggaran untuk periode 2024-2025, mengidentifikasi langkah-langkah strategis seperti inisiatif baru, pengembangan kemitraan, dan pemanfaatan teknologi, serta mencari kolaborasi yang produktif antar negara anggota. Selain itu, Itje juga menyebut bahwa Indonesia dan Filipina saat ini menjadi anggota Dewan Eksekutif UNESCO untuk regional Asia-Pasifik, yang merupakan peluang untuk menyuarakan masukan dari lima negara yang hadir.
Program 42C/5, dengan empat program prioritas, juga menjadi perbincangan dalam pertemuan ini. Direktur Kantor Multisektoral dan Perwakilan UNESCO di Jakarta, Maki Katsuno-Hayashikawa, menekankan pentingnya lembaga tersebut tetap relevan dan responsif terhadap kebutuhan setiap negara, serta berkontribusi pada pencapaian target Agenda Pembangunan Berkelanjutan.
Dengan memasuki kuartal kedua tahun 2024, pertemuan ini dianggap sebagai kesempatan yang tepat untuk meningkatkan kerja sama dan menyempurnakan kegiatan, mengingat potensi program dan kegiatan terintegrasi di lima negara yang terlibat.
Di akhir acara, diharapkan adanya langkah konkret dan kerja sama yang dapat memajukan implementasi program UNESCO selama dua tahun ke depan. Keikutsertaan berbagai pihak termasuk perwakilan dari lembaga terkait, perguruan tinggi, dan delegasi negara menjadi kunci dalam mencapai tujuan bersama.