BERITAUNGGULAN.COM, Tanjung Pinang – Pulau Penyengat di Kepulauan Riau kembali menegaskan posisinya sebagai destinasi wisata unggulan dengan keindahan dan nilai sejarah yang tak tertandingi. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa dalam kunjungan kerjanya. Ia menyaksikan sendiri potensi besar pulau ini dalam memikat wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Pulau Penyengat dikenal luas dengan kekayaan sejarahnya, salah satunya melalui Masjid Raya Sultan Riau. Masjid ini berdiri kokoh dengan arsitektur yang unik, di mana empat tiang beton menyangga bangunan utama dan menara di keempat sudutnya berfungsi sebagai tempat muazin mengumandangkan azan. Tak hanya sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menyimpan Alquran tulisan tangan yang menjadi daya tarik utama wisata religi.
Selain masjid, Wamenpar mengunjungi kompleks makam Engku Puteri Raja Hamidah, tokoh perempuan yang menjadi permaisuri Sultan Mahmud Riayat Syah. Engku Puteri tak hanya dikenal sebagai istri seorang sultan, tetapi juga sebagai tokoh budaya pikir yang warisannya masih relevan hingga kini. Pulau ini sendiri disebut-sebut sebagai hadiah mahar saat Sultan Mahmud menikahi Engku Puteri, yang kemudian menambah nilai historis dan romantisnya.
“Pulau Penyengat ini memiliki potensi yang sangat kuat, baik dari sisi wisata religi maupun sejarah. Yang perlu diperkuat adalah penyampaian cerita sejarahnya. Storytelling yang menarik akan membuat wisatawan lebih terhubung dengan nilai-nilai di balik setiap situs,” ujar Ni Luh Puspa.
Kemenpar, lanjut Wamenpar, mendukung penuh pengembangan infrastruktur yang telah dilakukan, seperti dermaga dan jalan penghubung di dalam pulau. Namun, ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kerapian agar pengalaman wisatawan semakin optimal. Dengan kekayaan yang dimiliki, Pulau Penyengat siap menjadi ikon pariwisata berkelanjutan.
