BERITAUNGGULAN.COM, Makassar – PFI, Mengangkat tema “Membangun Sinergi Filantropi di Tingkat Sub-Nasional,” acara ini bertujuan memperkuat kolaborasi antar-pemangku kepentingan dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Sulawesi Selatan.
Peluncuran ini didukung oleh sejumlah organisasi terkemuka, seperti Yayasan Hadji Kalla, Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI), Inovasi Ketahanan Komunitas (INANTA), Rumah Zakat, dan Human Initiative. PFI Chapter Makassar diharapkan menjadi platform yang dapat memperluas jaringan kolaborasi multi-pihak di tingkat lokal.
Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. H. Jufri Rahman, M.Si., menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif ini. “Kami merasa bangga Sulawesi Selatan menjadi model pembentukan PFI Chapter. Ini adalah langkah penting untuk memperkuat jejaring dalam mengatasi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan di wilayah kami,” ujarnya. Jufri optimis kehadiran PFI Chapter Makassar akan memainkan peran kunci dalam menggerakkan berbagai inisiatif sosial yang berlandaskan kearifan lokal dan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Rizal Algamar, Ketua Badan Pengurus PFI, menekankan bahwa Sulawesi Selatan, dengan potensi ekonomi dan keberagaman sosial-budayanya, menawarkan peluang besar untuk mengembangkan model filantropi yang inovatif. “Dengan adanya Chapter ini, kami berharap dapat menguatkan sinergi antara sektor filantropi, pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil, serta mendorong kolaborasi dalam menangani isu-isu strategis di wilayah ini,” kata Rizal.
Peluncuran PFI Chapter Makassar ini bukan hanya sekadar acara seremonial, namun mencerminkan komitmen PFI untuk terus memperluas jaringan dan meningkatkan dampak dari aksi filantropi di seluruh Indonesia. Rizal berharap inisiatif ini bisa menjadi inspirasi bagi provinsi lain untuk mengembangkan pendekatan filantropi yang lebih terfokus pada kebutuhan daerah masing-masing.
Diskusi dalam PTL ke-17 juga dihadiri oleh sejumlah narasumber ahli di bidang filantropi, seperti Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI, M. Yusran Laitupa, yang menekankan pentingnya sinergi multi-pihak dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. “Kolaborasi antara sektor filantropi, swasta, dan masyarakat sipil sangat penting untuk memperkuat gerakan filantropi di Sulawesi Selatan,” tegas Yusran.
Selain itu, acara ini turut menghadirkan Plh. Kepala Bappeda Sulawesi Selatan, Ir. H. Andi Bakti Haruni, C.E.S., Wakil Ketua Dewan Penasihat PFI, Timotheus Lesmana Wanadjaja, serta Executive Director SDGs Center Universitas Hasanuddin, Drs. Muhammad Yusri Zamhuri, MA, PhD. Diskusi dipandu oleh Leonardy Sambo, Direktur Eksekutif Yayasan INANTA, yang memperkaya sesi dengan wawasan dan pandangan strategis tentang masa depan filantropi di Sulawesi Selatan.