BERITAUNGGULAN.COM,JAKARTA—PT Pertamina International Shipping (PIS) berhasil meraih skor ESG (Environmental, Social, Governance) BBB dari MSCI (Morgan Stanley Capital International), lembaga penilaian internasional yang diakui secara global.
Skor ini merupakan yang tertinggi di sektor industri shipping nasional, menunjukkan komitmen PIS sebagai perusahaan logistik dan angkutan energi dalam mengelola risiko ESG jangka panjang.
MSCI ESG Ratings dirancang untuk mengukur ketahanan perusahaan terhadap risiko ESG yang relevan dalam jangka panjang. Penilaian ini dilakukan dengan membandingkan perusahaan secara relatif terhadap industrinya menggunakan skala AAA hingga CCC. Dalam penilaian ini, MSCI menyoroti isu-isu utama berdasarkan model bisnis perusahaan, di mana perusahaan ini masuk dalam kategori oil and gas refining, marketing, transportation, and storage.
“Skor ESG ini menjadi bukti komitmen PIS dalam menjalankan praktik bisnis berkelanjutan. Ini membuktikan bahwa pertumbuhan bisnis bisa berjalan beriringan dengan komitmen untuk menjaga lingkungan,” ujar Direktur Perencanaan Bisnis Eka Suhendra, Kamis (02/01).
Penilaian ESG oleh MSCI ini meliputi tiga aspek utama, yakni; Lingkungan (Environment) yang berupa Keanekaragaman hayati dan penggunaan lahan, emisi karbon, serta limbah beracun. Sosial (Social): Hubungan dengan komunitas (community relations), kesehatan, dan keselamatan. Serta, Tata Kelola Perusahaan (Governance) yang termasuk Tata kelola perusahaan dan perilaku korporasi.
PIS berhasil mencatat skor tinggi di beberapa area penting, yakni di community relations dan pengelolaan limbah serta emisi beracun. Prestasi ini mencerminkan keberhasilan PIS dalam menjaga keseimbangan antara operasional bisnis dan tanggung jawab sosial serta lingkungan.
Eka menjelaskan, PIS sendiri memiliki inisiatif dan program unggul untuk sektor lingkungan, sosial, dan tata kelola. Untuk aspek lingkungan misalnya, beberapa program seperti green shipping , ballast water system , pemanfaatan bahan bakar ramah lingkungan dan energi baru terbarukan menjadi unggulan untuk percepatan NZE 2050.
dok foto: PIS