BERITAUNGGULAN.COM, BANDUNG – – Gerakan Indonesia Berwakaf harus menjadi teriakan massif melalui gerakan kolektif untuk membangunkan “raksasa tidur” yang bernama potensi wakaf.
Dalam konteks tersebut, Gerakan Indonesia Berwakaf harus mengamplifikasi berbagai literasi terkait wakaf, potensi dan manfaat wakaf, berbagai best practice dan success story pengelolaan perwakafan, varian pilihan produk investasi wakaf kontemporer, serta gagasan dan rencana pengembangan high impact project wakaf.
Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Badan Wakaf Indonesia (Sekjen BWI), Anas Nashikin disela acara Munas Forum Wakaf Produktif 3 di Komplek Pesantren Daarut Tauhiid Bandung, Kamis (5/9/2024).
Lebih lanjut Anas menyampaikan wakaf yang sudah menjadi lifestyle Masyarakat muslim ini harus dibarengi dengan semangat para nadzir (penerima dan pengelola wakaf) untuk lebih agresif, inovatif dan professional.
“Dari Munas Forum Wakaf Produktif kita harapkan lahir ide atau gagasan besar yang kemudian diimplementasikan para nadzir yang tergabung dalam forum ini sehingga melahirkan proyek-proyek wakaf yang produktif,”harapnya.
Menurut Anas saat ini sudah banyak instrument yang dibuat untuk memudahkan Masyarakat dalam berwakaf sehingga misalnya potensi wakaf uang yang mencapai Rp180 trilun tersebut dapat terealisasi.
“Kemudahan dalam berwakaf dan semakin banyaknya nadzir sehingga tidak perlu menunggu kaya untuk berwakaf,” ajaknya.
Selain itu, sambung Anas, paradigma wakaf dalam masyarakat juga harus dirubah khususnya oleh para nadzir dimana ada anggapan bahwa berwakaf itu harus besar atau tanah hektaran.
“Kalau wakaf tanah, jangankan yang hektaran yang 50 meter saja berat. Kan sekarang bisa wakaf uang Rp100 ribu atau Rp50. Jadi jangan nunggu kaya baru wakaf. Yuk, mulai dari yang kecil, mulai dari sekarang,”ajaknya.