BERITAUNGGULAN.COM, LUMAJANG—Respon cepat kembali dilakukan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa Jawa Timur dalam penanganan bencana di sejumlah wilayah. Hingga Minggu siang (23/11), berbagai bantuan terus digulirkan bagi ribuan penyintas terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang dan longsor di Banjarnegara.
Di wilayah terdampak erupsi Semeru, layanan Taman Ceria telah memberikan pendampingan psikososial untuk sedikitnya 40 anak di lokasi pengungsian. Selain itu, tim juga mengoperasikan dapur umum yang hingga saat ini telah menyalurkan lebih dari 500 porsi makanan kepada warga terdampak.
Tak hanya itu, layanan Pos Hangat turut disiagakan untuk memenuhi kebutuhan dasar para penyintas, terutama di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Program ini telah berjalan sejak Kamis (20/11) dan berlokasi di SDN Supiturang 4 sebagai titik pengungsian utama.
“Melihat kondisi pengungsian dan kebutuhan warga, kami berupaya memenuhi kebutuhan pokok yang paling mendesak, khususnya di Desa Supiturang,” ujar Agus Triabudi Waloyo, Koordinator Respon Bencana Dompet Dhuafa Jawa Timur.
Menurut Agus, layanan Pos Hangat kini telah memberikan manfaat untuk lebih dari 600 penyintas. Ia menambahkan bahwa tim juga masih melakukan pemantauan situasi di sejumlah titik terdampak seperti Dusun Kamar A, Sumbersari, dan Gumuk Mas, dengan kendala utama berupa akses yang terhambat material vulkanik serta keterbatasan logistik.
Respons Berlanjut untuk Longsor Banjarnegara
Sementara itu di Banjarnegara, respons kemanusiaan terus dilakukan untuk para korban tanah longsor. Hingga Sabtu siang (22/11), tercatat masih ada 16 warga dalam pencarian. Tim SAR gabungan bersama relawan terus melakukan penyisiran di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu serta tanah yang labil.
“Kami berpacu dengan cuaca dan kondisi tanah yang tidak stabil,” ungkap Ahmad Yamin, Penanggung Jawab Tanggap Darurat DMC Dompet Dhuafa.
Di Pos Pengungsian GOR Beji, tim juga menyalurkan 500 porsi sarapan berupa bubur kacang hijau serta minuman hangat seperti teh, susu, dan kopi. Layanan ini diberikan kepada penyintas sekaligus relawan di lapangan.
“Alhamdulillah, layanan Pos Hangat hadir untuk penyintas dan relawan. Kami pastikan tidak ada yang beraktivitas dalam keadaan lapar,” tambah Yamin.

Suara Penyintas: “Kami Sangat Terbantu”
Respons kemanusiaan ini disambut haru oleh warga terdampak. Salah satunya Frih Fitriani (33), penyintas asal Dusun Situkung yang rumahnya rusak berat akibat longsor.
“Alhamdulillah, kami sangat terbantu. Kami tidak membawa apa pun selain pakaian yang dikenakan. Dari pagi sampai malam selalu ada bantuan makanan,” ujarnya.
Saat ini, Frih bersama suami dan dua anaknya tinggal sementara di GOR Beji. Selama di pengungsian, ia mengandalkan layanan dapur umum yang disupport oleh berbagai lembaga kemanusiaan, termasuk DMC Dompet Dhuafa.
Dompet Dhuafa memastikan penanganan darurat, pendampingan psikososial, serta dukungan pemulihan akan terus dilanjutkan secara berkelanjutan hingga kondisi warga pulih dan stabil.











