BERITAUNGGULAN.COM, BANDUNG (KOMHUMAS) — Universitas Islam Bandung (Unisba) melalui Bagian Pendidikan Agama Islam, Pesantren, dan Pengembangan Kepribadian (PAIPPK) memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Pesantren Intensif Calon Ahli Madya yang digelar atas kerja sama dengan Politeknik Al Islam Bandung. Kegiatan ini diselenggarakan di Kampus II Unisba Ciburial, Kabupaten Bandung, pada 28–30 Juli 2025.
Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi strategis antara Politeknik Al Islam Bandung dan Bagian PAIPPK Unisba sebagai bagian dari pembinaan karakter islami mahasiswa tingkat akhir. Sebanyak 104 mahasiswa dari tiga program studi yakni Administrasi Rumah Sakit, Radiodiagnostik dan Radiologi, serta Terapi Wicara mengikuti kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini.
Rektor Unisba, Prof. Ir. A. Harits Nu’man, M.T., Ph.D., IPU, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi kawah candradimuka bagi peserta untuk membekali diri secara moral dan spiritual sebelum terjun ke dunia kerja.
“Pesantren ini diharapkan mampu melahirkan lulusan yang paripurna—unggul dalam ilmu dan keterampilan, serta berakhlak mulia. Inilah ciri khas yang diharapkan oleh para pendiri, dosen, dan pimpinan Politeknik Al Islam Bandung,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kesungguhan peserta dalam menyerap ilmu dan pengalaman selama kegiatan berlangsung. “Semua materi disiapkan untuk membentuk kalian menjadi umat terbaik. Semoga harapan ini bisa terwujud,” tuturnya.
Ketua pelaksana kegiatan sekaligus Kepala Bagian PAIPPK Unisba, Dr. Parihat, Dra., M.Si., menjelaskan bahwa pesantren ini merupakan bagian dari identitas Politeknik Al Islam Bandung yang terus dijaga melalui kolaborasi dengan Unisba.
“Program ini bertujuan membentuk pribadi yang bertakwa, berperilaku islami, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan profesi sesuai prinsip agama, moral, dan etika. Diharapkan para peserta mampu mengaktualisasikan nilai keislaman dan nasionalisme dalam setiap tugas profesinya, sebagaimana yang ditegaskan dalam QS Ali Imran ayat 110,” jelasnya.
Pesantren dilaksanakan dalam dua model pembelajaran: kelas besar dan tutorial. Materi kelas besar mencakup pengembangan insan cerdas dan kompetitif di era digital, pelayanan prima dalam perspektif Islam, dan kesehatan mental.
Sementara itu, sesi tutorial meliputi thaharah, teori dan praktik salat berjamaah, fiqih salat untuk pasien, bimbingan doa bagi orang sakit, pembinaan Al-Qur’an, tafakkur fiddin, praktik pemulasaraan jenazah, serta kegiatan ibadah seperti salat tahajud berjamaah dan ceramah setelah salat Magrib dan Subuh.
Direktur Politeknik Al Islam Bandung, dr. Shiane Hanako Sheba, MKM., MCE., menyatakan bahwa pesantren ini merupakan agenda tahunan yang dirancang untuk membekali mahasiswa secara menyeluruh, baik dari sisi akademik maupun pembentukan karakter islami.
“Peserta pesantren adalah mahasiswa tingkat akhir yang akan segera diwisuda. Saya berharap mereka dapat menyerap ilmu secara maksimal dan menjalankan setiap ibadah dengan sungguh-sungguh agar siap menghadapi tantangan di dunia kerja,” tegasnya. [ ]
Dok foto: KOMHUMAS
