BERITAUNGGULAN.COM, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaruan situasi terkini bencana yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia hingga Selasa (13/5). Hujan lebat, banjir, gempa bumi, dan tanah longsor tercatat terjadi di sejumlah daerah, menimbulkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan dampak sosial.
Banjir di Madiun
Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan Sungai di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, meluap pada Minggu malam (11/5). Banjir merendam Desa Kenongorejo di Kecamatan Pilangkenceng dengan ketinggian air antara 50 hingga 100 sentimeter.
Sebanyak 58 kepala keluarga terdampak, dengan jumlah rumah terdampak mencapai 58 unit. BPBD Kabupaten Madiun telah melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan aparat setempat. Pada Senin (12/5), dilaporkan bahwa banjir telah surut dan kondisi kembali normal.
Gempa di Aceh
Gempa bumi bermagnitudo 6,2 mengguncang wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya dan Aceh Selatan, Minggu (11/5) pukul 15.57 WIB. Gempa berpusat di laut pada kedalaman 45 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
Data BNPB mencatat delapan kepala keluarga terdampak, masing-masing tersebar di Kecamatan Manggeng dan Lembah Sabil (Aceh Barat Daya), serta Kecamatan Sawang dan Kluet Tengah (Aceh Selatan). Kerusakan yang dilaporkan mencakup tiga rumah rusak ringan, tiga rumah terdampak, satu beram rusak, dan satu talud sepanjang 50 meter rusak.
Masyarakat di lokasi telah kembali beraktivitas. Namun, petugas gabungan tetap melakukan pembersihan dan perbaikan, serta mengimbau warga agar tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Banjir dan Longsor di Samarinda
Terkini banjir melanda lima kecamatan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Senin (12/5) pukul 10.00 WITA. Hujan deras yang berlangsung cukup lama menyebabkan air menggenangi wilayah dengan ketinggian 35 hingga 80 sentimeter.
Lima kecamatan terdampak yakni Samarinda Utara, Samarinda Ulu, Sungai Pinang, Samarinda Ilir, dan Loa Janan Ilir. Peristiwa ini menyebabkan satu orang atas nama Ikhsan meninggal dunia, sementara seorang balita laki-laki (2,5 tahun) masih dalam pencarian. Sebanyak 36 akses jalan dan dua fasilitas pendidikan turut terdampak.
Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di sejumlah titik di Samarinda, menyebabkan dua warga (Hamdana dan Nasrul) meninggal dunia. Dua lainnya, Nurul Shakira dan Safitri, masih dalam pencarian hingga Senin (12/5). Total 21 jiwa terdampak, dengan empat jiwa mengungsi. Kerusakan yang tercatat antara lain empat rumah rusak berat, dua rumah rusak ringan, tiga rumah terdampak, satu ruas jalan tertutup, dan jaringan listrik terputus.
Petugas gabungan masih melanjutkan pencarian korban hingga hari ini (13/5).












