Beragam Keju Tradisional Indonesia dengan Cita Rasa Unik

Beragam Keju Tradisional Indonesia dengan Cita Rasa Unik

BERITAUNGGULAN.COM, Banyak pecinta keju mungkin masih berpikir bahwa jenis-jenis keju hanya terbatas pada mozzarella, cheddar, parmesan, mascarpone, atau blue cheese, dan bahwa keju hanya berasal dari Italia dan negara-negara Eropa lainnya. Namun, Indonesia memiliki berbagai olahan keju tradisional yang tak kalah lezat!

Meskipun keju tradisional Indonesia tidak sepopuler keju-keju dari negara lain, cita rasa keju asli Indonesia layak mendapat perhatian lebih. Beberapa daerah di Indonesia memproduksi keju lokal secara tradisional dengan bahan-bahan lokal. Proses pembuatan dan penyajiannya pun sering kali unik dan menarik. Berikut adalah beberapa olahan keju tradisional Indonesia beserta keunikannya:

1. Keju Dangke

Keju dangke berasal dari Enrekang, Sulawesi Selatan. Keju ini memiliki bentuk mirip tahu putih dan tekstur yang padat karena kandungan airnya cukup tinggi. Keju dangke dibuat dari susu kerbau atau susu sapi yang disaring dan direbus pada suhu minimal 70 derajat Celsius. Keunikannya terletak pada penggunaan getah pepaya atau daun pepaya sebagai bahan penggumpal, dan garam sebagai pengawet. Alih-alih digunakan sebagai campuran roti, keju dangke sering dimakan sebagai pendamping nasi oleh masyarakat setempat.

2. Keju Dali Ni Horbo

Keju dali ni horbo, atau dikenal sebagai keju Batak, berasal dari Tapanuli, Sumatra Utara. Keju ini menarik karena proses pembuatannya tidak menggunakan bahan kimia. Susu kerbau digunakan sebagai bahan utama, dengan air nanas atau daun pepaya sebagai pengental. Keju dali ni horbo memiliki rasa gurih dan asam yang lembut, sehingga sering dijadikan pelengkap hidangan naniura (ikan mentah) atau berbagai macam sayuran.

3. Keju Dadiah

Keju dadiah dari Bukittinggi, Sumatra Barat, dibuat dari susu kerbau dan difermentasi dalam batang bambu yang ditutup daun pisang, memberikan cita rasa unik yang cukup asam. Keju dadiah biasanya disajikan dengan emping beras dan kuah beras merah. Selain itu, masyarakat lokal sering menikmatinya sebagai pendamping nasi, sambal, sirih, dan bawang.

4. Keju Indrakila

Boyolali, Jawa Tengah, dikenal sebagai penghasil susu sapi terbesar di daerahnya dan memiliki keju lokal bernama keju indrakila. Berdiri sejak 2009, keju indrakila mencakup berbagai jenis keju seperti feta, mozzarella, mountain cheese, feta olive oil, hingga keju robert yang terinspirasi dari keju camembert dari Paris. Proses pembuatannya masih tradisional, menambah nilai keasliannya.

5. Keju Senduro

Keju senduro dari Lumajang, Jawa Timur, dibuat dari susu kambing. Keju ini memiliki dua varian: soft cheese dan mozzarella. Mozzarella memiliki tekstur kenyal dan mudah meleleh pada suhu tinggi, sementara soft cheese memiliki tekstur lembut seperti tahu dan beraroma susu segar.

Keju-keju tradisional Indonesia menawarkan cita rasa dan keunikan tersendiri yang patut dicoba. Dari keju dangke yang padat dan sering dimakan dengan nasi, keju dali ni horbo yang gurih dan asam, keju dadiah dengan proses fermentasi bambunya, keju indrakila dari Boyolali, hingga keju senduro dari susu kambing, semuanya menunjukkan kekayaan kuliner Indonesia yang luar biasa. Jadi, dari olahan keju tradisional Indonesia di atas, mana yang paling ingin Anda coba?