BERITAUNGGULAN.COM, Makkah – Proses pembagian kartu Nusuk kepada jemaah haji Indonesia terus berjalan cepat dan lancar. Hingga hari ini, lebih dari 131.200 jemaah telah menerima kartu identitas digital wajib tersebut, yang menjadi kunci akses utama selama menjalankan ibadah haji di Arab Saudi.
Kartu Nusuk berfungsi sebagai “paspor perhajian” yang memudahkan jemaah dalam mengakses berbagai fasilitas dan lokasi penting seperti Masjidil Haram, Arafah, Muzdalifah, hingga Mina. Dengan kartu ini, mobilitas jemaah pun menjadi lebih terorganisir dan aman.
“Data dari Kementerian Haji Arab Saudi mencatat, sekitar 86 persen jemaah yang sudah tiba di Tanah Suci telah mendapatkan kartu Nusuk mereka,” jelas Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam, saat memberikan keterangan pada Kamis (22/5/2025).
Pembagian dilaksanakan oleh Syarikah, mitra resmi penyedia layanan bagi jemaah haji. Tahun ini, PPIH menggandeng delapan Syarikah ternama, antara lain Rifadah, Rawaf Mina, Mashariq Dzahabiyah (Sana Mashariq), Rifad, Mashariq Mutamayyizah (Rakeen Mashariq), Duyuful Bait, Rehlat wa Manafea, dan MCDC.
Untuk memastikan distribusi berjalan efektif dan tepat sasaran, PPIH Arab Saudi telah menyiapkan berbagai langkah percepatan, termasuk:
- Membentuk operation room khusus untuk memantau dan mempercepat distribusi kartu Nusuk.
- Menunjuk penanggung jawab distribusi di setiap sektor dan Daker untuk koordinasi yang lebih baik.
- Menggunakan sistem pelaporan digital berbasis kloter yang terus diperbarui setiap hari.
“Ketua kloter setiap hari melaporkan jumlah dan nama jemaah yang belum menerima kartu Nusuk sehingga bisa langsung ditindaklanjuti oleh Syarikah,” ujar Nasrullah.
Selain itu, PPIH secara rutin menggelar rapat evaluasi bersama Kementerian Haji Arab Saudi dan pihak Syarikah guna memantau progres distribusi dan mencari solusi atas kendala yang muncul.
Dengan segala upaya tersebut, diharapkan seluruh jemaah haji Indonesia dapat segera memiliki kartu Nusuk mereka, sehingga pelaksanaan ibadah menjadi lebih lancar, tertib, dan nyaman.
