BERITAUNGGULAN.COM, Jakarta – Australia dan Indonesia kembali memperkuat kemitraan dalam manajemen risiko bencana melalui pembaruan kerja sama Program SIAP SIAGA hingga 2027. Penandatanganan perjanjian tersebut dilakukan oleh Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, bersama Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rustian, pada hari ini. Langkah ini menegaskan komitmen berkelanjutan kedua negara dalam memperkuat kesiapsiagaan serta penanggulangan bencana di Indonesia dan kawasan regional.
“Kemitraan antara Australia dan Indonesia di bidang manajemen risiko bencana telah berjalan lama. Kami mengapresiasi upaya BNPB yang terus berkontribusi dalam meningkatkan kapasitas pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi risiko bencana. Kami berharap dapat melanjutkan kerja sama yang solid di masa mendatang,” ungkap Gita Kamath.
Melalui Program SIAP SIAGA, Indonesia dan Australia fokus pada peningkatan kapasitas Indonesia dalam menangani bencana alam, baik yang terjadi tiba-tiba maupun perlahan. Program ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons, tetapi juga memperkuat kerja sama dalam aksi kemanusiaan di kawasan Indo-Pasifik.
Penandatanganan ini bertepatan dengan peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana, acara tahunan yang dipelopori BNPB dalam rangka Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional. Pada tahun 2024, Provinsi Aceh menjadi tuan rumah peringatan tersebut, yang juga menandai 20 tahun tragedi gempa dan tsunami Samudra Hindia yang melanda wilayah tersebut.
Program SIAP SIAGA berkolaborasi dengan sejumlah lembaga pemerintah Indonesia, termasuk BNPB, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial, dan Kementerian Luar Negeri. Selain itu, dukungan juga datang dari pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, serta organisasi masyarakat sipil.
Dengan kerja sama ini, diharapkan Indonesia akan semakin siap menghadapi berbagai ancaman bencana, serta memperkuat ketahanan dan respons bencana di kawasan Indo-Pasifik, sekaligus mempererat hubungan bilateral antara Australia dan Indonesia.
