BERITAUNGGULAN.COM, Madinah – Supartini, seorang jamaah haji berusia 70 tahun, duduk di ranjang pasien sambil perlahan menikmati makan siangnya. “Bagaimana makanannya, Bu?” tanya seorang petugas saat melintas di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah, Sabtu (29/06/2024).
“Alhamdulillah enak. Meski tidak enak sekalipun, saya harus memaksakan diri untuk makan agar kondisi saya cepat pulih. Saya ingin menikmati ibadah di Kota Nabi ini,” jawab Supartini dengan tekad kuat.
Supartini, yang berasal dari Yogyakarta, merupakan jamaah dari Kloter 54 Embarkasi Solo (SOC 54). Sebagai pensiunan guru SD di Bantul, ia menggunakan uang pensiunnya untuk mendaftar haji pada tahun 2012. “Saat itu banyak yang menawarkan saya untuk membeli tanah atau uang pangkal rumah, tapi niat saya sudah bulat untuk berhaji. Alhamdulillah, saya akhirnya sampai di Tanah Suci. Rasanya benar-benar terharu dan bahagia,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Tak disangka, Supartini akhirnya bisa berhaji di usia lanjut tanpa ditemani suami yang telah berpulang pada 2011. “Sedih memang, saya tidak bisa berangkat bersama suami. Tapi di Mekkah, saya sudah mendoakan suami terlebih dahulu sebelum berdoa untuk diri sendiri dan anak cucu. Itu adalah bakti saya sebagai istri,” tambahnya.
Supartini hanya mengalami penurunan kondisi fisik akibat kelelahan setelah puncak haji di Mekkah. “Terima kasih sudah menemani saya, jadi tidak terasa buburnya habis. Doakan hasil pemeriksaan saya baik-baik saja. Ini hanya penurunan kondisi saja, karena Insya Allah saya sehat. Setiap minggu saya bersepeda bersama komunitas lansia dan ikut senam jantung sehat sebagai persiapan sebelum ke Tanah Suci,” jelasnya.
Meskipun sedang diuji dengan kondisi kurang sehat, Supartini tetap bahagia telah melihat Ka’bah dan berniat mengunjungi Raudah di Madinah. Ia merasa sangat berterima kasih atas pelayanan yang baik dan perhatian dari para petugas, termasuk kepada petugas yang menemaninya saat itu.
“Walaupun saya sedang dicoba dengan kondisi kurang sehat, saya tetap bahagia sudah melihat Ka’bah dan akan ke Raudah di Madinah. Saya juga bahagia dengan pelayanan dari semua petugas yang baik dan perhatian, termasuk jenengan, Mba,” tandasnya. Supartini juga mengucapkan terima kasih kepada tim kesehatan yang telah menjaganya selama di sana. Dok. Kemenag