BERITAUNGGULAN.COM, JAKARTA–Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) menyelenggarakan Pelatihan Monitoring dan Evaluasi Program guna meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan zakat.
Untuk kedua kalinya, BAZNAS RI menggelar pelatihan monitoring dan evaluasi program yang diikuti oleh 30 amil dari BAZNAS Pusat, BAZNAS Provinsi hingga Kabupaten/Kota yang berlangsung di Hotel Balairung Matraman, Jakarta, Senin (3/5/2024).
Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan pentingnya pelatihan monitoring dan evaluasi program guna mewujudkan program-program BAZNAS yang berkualitas demi tercapainya kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.
“Ini kali kedua kegiatan ini diselenggarakan, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan kesadaran akan arti pentingnya monitoring dan evaluasi demi pengembangan program pendistribusian dan pendayagunaan zakat di BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota dalam pengelolaan zakat,” katanya.
Lebih lanjut, Kiai Noor menyampaikan, sebagai lembaga utama penyejahteraan umat, BAZNAS diberikan amanah untuk menyejahterakan umat dengan program-program terbaiknya dan berkualitas.
Dalam pelaksanaannya, BAZNAS RI menggandeng Nice Indonesia dalam pemberian materi dan pembekalan para peserta pelatihan dalam memperkuat kapasitas sektor amil zakat dalam mencapai tujuan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Sesuai dengan prinsip BAZNAS dalam pengelolaan zakat, yakni Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI, diharapkan kita bisa terus memberikan kebermanfaatkan untuk umat melalui program-program terbaik yang kita bentuk sesuai prinsip BAZNAS, berorientasi perencanaan, mengacu standar prosedur dan manajemen risiko,” jelas Kiai Noor.
Melalui pelatihan tersebut, Kiai Noor berharap, para amil memperoleh pemahaman dalam mempersiapkan penyempuranaan program pendistribusian dan pendayagunaan zakat.
“Dengan adanya pelatihan ini diharapkan bisa memberikan pemahaman, untuk selanjutnya mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh untuk memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan program-program zakat sehingga manfaat program yang dibentuk bisa dirasakan secara luas masyarakat yang membutuhkan.” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Pusdiklat BAZNAS, Sarniti, SH., MH., mengatakan pentingnya pelatihan monitoring dan evaluasi tersebut.
“Program yang sudah direncanakan dan dijalankan perlu dilakukan monitoring dan evaluasi agar kemanfaatan program dapat diukur dan dapat diketahui apakah program tersebut dapat direkomendasikan untuk dilanjutkan, dihentikan atau dikembangkan,” paparnya.
Dalam keterangannya, Sarniti menjelaskan, terdapat beberapa materi yang akan disampaikan pada pelatihan ini, diantaranya Filosofi Monitoring dan Evaluasi, LFA (Logical Framework Approach), menyusun indikator smart, metode evaluasi hasil program, merencanakan aktifitas monitoring dan evaluasi, menyusun indikator instrumen monitoring dan evaluasi, dan praktik nyata.
“Kami bersinergi dengan Nice Indonesia yang sudah ahli dibidangnya untuk memberikan pemahaman dan pembekalan untuk para amil BAZNAS dalam tercapainya pembentukan program-program yang berkualitas. Dengan mengikuti pelatihan ini BAZNAS dan LAZ bisa memperoleh pemahaman dan keterampilan dalam monitoring dan evaluasi program pengelolaan secara efektif,” harapnya.