BERITAUNGGULAN.COM, KOTA BANDUNG – – Kecelakaan mau rombongan bus pariwisata Putera Fajar di Kawasan Ciater Subang akhir Sabtu, (11/5) telah mendorong Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan penyelidikan mendalam.
Usai kejadian tersebut, beberapa pihak terkait dan masyarakat meminta pemerintah khususnya Pemprov Jabar untuk memperbaiki dan menambah infrastruktur di kawasan Ciater Subah tersebut. Mereka menilai infrastruktur di kawasan tersebut masih minim.
Menanggapi wacana penambahan infrastruktur tersebut, Pejabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengaku masih menunggu hasil dari investigasi dan evaluasi KNKT.
“Untuk penambahan infrakstruktur jalan, kami masih menunggu hasil dari penyelidikan, apa harus ada perombakan rambu, pelebaran jalan dan lainnya, kami masih menunggu,” ungkap Bey dalam keterangan tertulis, Selasa (14/5).
Menurut Bey hasil investigasi dan evaluasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan menjadi bahan dan dasar perbaikan terkait infrastruktur khususnya di kawasan Ciater.
Sebelumnya musibah tersebut terjadi akibat dugaan rem blong pada bus wisata. Sehingga pengemudi sulit mengendalikan sebelum menabrak kendaraan dan sepeda motor di lokasi kejadian. Musibah tersebut menewaskan 11 orang penumpang yang merupakan siswa dan guru SMK di Depok Jawa Barat.
Kakorlantas Polri dalam laman resminya mengatakan dari tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan tidak ditemukan jejak rem pada bus pariwisata.
“Jadi kalau kita lihat dari TKP yang ada ini tidak ada jejak rem dari bus tersebut, yang ada itu bekas ban ya ban satu bagian diduga itu ban kanan keadaan miring itu ada beberapa meter di situ kemudian sampai titik terakhir di depan menabrak tiang listrik ini tidak ada jejak rem sama sekali,” ujar Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan, Minggu (12/5).
dok Foto: Ilustrasi Tribun Jabar
Red: admin