BERITAUNGGULAN.COM, Jakarta — Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN, Wihaji, dan Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, menyatakan komitmen mereka untuk berkolaborasi dalam membangun Satu Data. Langkah ini merupakan upaya konkret untuk menyelaraskan berbagai program kesejahteraan sosial yang telah dirancang kedua kementerian.
“Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan agar seluruh data di setiap kementerian dapat diintegrasikan,” kata Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul. “Kami harus menghilangkan ego sektoral dan bekerja bersama-sama untuk kemajuan yang lebih besar,” tambahnya dalam pertemuan dengan Mendukbangga di kantornya, Selasa (5/11/2024).
Satu Data untuk Program Tepat Sasaran
Menurut Gus Ipul, kolaborasi ini bertujuan untuk memudahkan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam mengintegrasikan data dari berbagai kementerian dengan koordinasi dari Bappenas. Setelah data terintegrasi, informasi tersebut akan dikembalikan ke masing-masing kementerian, memastikan kebijakan berjalan lebih efektif dan efisien.
Menteri Wihaji menjelaskan bahwa Kemendukbangga memiliki basis data yang mencakup lebih dari 73 juta keluarga di Indonesia, termasuk data Keluarga Risiko Stunting (KRS) yang sangat relevan dengan program kesejahteraan sosial. “Dengan sinergi ini, keluarga yang berisiko stunting bisa diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan sosial,” ujar Wihaji.
Kolaborasi di Lapangan, Layanan Lebih Dekat ke Masyarakat
Kedua kementerian juga memiliki tenaga pendamping yang tersebar di seluruh Indonesia. Kemendukbangga memiliki sekitar 600.000 Tim Pendamping Keluarga (TPK), sementara Kemensos mengandalkan 120.767 orang dari pilar kesejahteraan sosial. Keduanya akan mengintegrasikan program pelatihan dan kurikulum untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan pendampingan di berbagai daerah.
Wihaji juga memaparkan beberapa program unggulan Kemendukbangga yang diharapkan dapat menyatu dengan program Kemensos. Program-program tersebut meliputi Pentas Day Care bagi anak-anak pekerja, Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting untuk membantu anak-anak berisiko, dan Lansia Prima, yang menyediakan layanan kesehatan dan dukungan bagi lansia agar tetap produktif dan bahagia.
Selain itu, Kemendukbangga berencana meluncurkan aplikasi Siap Bahagia, yang dirancang untuk memberi layanan informasi dan konsultasi kepada Gen-Z dan Milenial. Dengan pendekatan berbasis AI, aplikasi ini menawarkan akses ke data dan layanan yang relevan secara cepat dan mudah.
Membangun Masa Depan Keluarga Indonesia yang Sejahtera
Melalui kolaborasi ini, Kemensos dan Kemendukbangga berharap dapat menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan, meningkatkan efektivitas program, dan memberikan dampak yang lebih besar bagi kesejahteraan keluarga Indonesia.
Dengan adanya Satu Data dan sinergi kedua kementerian, diharapkan bantuan sosial dan program pengembangan keluarga bisa tepat sasaran dan lebih efisien. Gus Ipul menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan hanya untuk memenuhi arahan pemerintah, tetapi juga untuk membantu masyarakat dengan lebih baik.
“Jika kita saling berbagi dan mendukung, kita dapat menciptakan lebih banyak graduasi penerima bantuan, sehingga mereka dapat mandiri dan berdaya,” tutup Gus Ipul.