BERITAUNGGULAN.COM, TANGERANG – Daarul Qur’an kembali menggelar Wisuda Tahfizh Nasional (WTN) tahun ini, yang menjadi perhelatan kesembilan sejak pertama kali diadakan pada 2015. Acara tersebut berlangsung di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang, Tangerang, pada Ahad, Juni 2024.
WTN merupakan ajang prestisius untuk para penghafal Al-Qur’an yang telah berhasil menyelesaikan hafalan mulai dari 5 hingga 30 juz. Tahun ini, sebanyak 588 peserta dari seluruh Indonesia, yang berasal dari Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, rumah-rumah tahfizh, dan mahasiswa Institut Daarul Qur’an, mengikuti acara ini. Sebelum wisuda, mereka harus melalui serangkaian ujian ketat yang diselenggarakan oleh Biro Tahfizh Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an.
Acara ini dihadiri oleh Pimpinan Umum Daarul Qur’an, KH. Yusuf Mansur, beserta pimpinan lainnya dan sejumlah Masyayikh dari berbagai negara. Turut hadir pula Komjen. Pol. (Purn.) Drs. H. Anton Bachrul Alam, S.H., dan Marsekal Pertama (Purn) Sugiharto, yang turut mengapresiasi keberhasilan para santri dalam menghafal Al-Qur’an.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Di tengah berbagai pilihan kegiatan bagi generasi muda, masih banyak yang memilih untuk menghafal Al-Qur’an. Ini adalah hal yang sangat positif dan perlu dikembangkan lebih luas lagi,” ujar Anton Bachrul Alam, mantan Kapolda Jawa Timur dan Kadiv Humas Polri.
- Yusuf Mansur juga mengungkapkan rasa syukurnya, “Mari bersyukur kepada Allah karena kita dipilih untuk belajar dan mengajarkan Al-Qur’an. Ini adalah nikmat yang besar. Siapapun yang menjalani hidupnya dengan dan bersama Qur’an, insya Allah keberkahan akan selalu mengalir.”
Wirda Mansur, putri pertama KH. Yusuf Mansur, turut berbagi kisah perjalanannya sepulang dari ibadah haji atas undangan Kerajaan Saudi Arabia. Ia mengingatkan para santri untuk terus menjaga hafalan mereka dan selalu dekat dengan Al-Qur’an, karena keberkahan Al-Qur’an akan menempel pada siapa saja yang kerap membacanya.
Acara ini juga menampilkan prestasi luar biasa dari beberapa santri dan santriwati. Helmi Zakia Ulfa, santriwati dari Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Takhassus Banyuwangi, dinobatkan sebagai peserta terbaik 30 juz. “Semoga dengan hafalan Qur’an, saya bisa menaikkan derajat orang tua dan menolong saudara-saudara saya di surga nanti,” harapnya.
Salwa, santriwati tunanetra berusia 13 tahun, juga berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz dan meraih peringkat kedua nasional kategori Rumah Tahfizh. “InsyaAllah hafalan Qur’an bisa mendekatkan diri kita kepada Allah dan menjadi jalan terkabulnya segala impian kita,” tuturnya.
Selain penghargaan untuk para penghafal, WTN juga memberikan sertifikat sanad Al-Qur’an dan kaligrafi kepada peserta yang dinyatakan lulus. Pengujian ijazah sanad ini dilakukan langsung oleh para masyaikh Daarul Qur’an, yang merupakan ahli di bidang Al-Qur’an dan kaligrafi.
Daarul Qur’an terus membuka pendaftaran santri dari tingkat TK hingga perguruan tinggi sepanjang tahun, baik melalui jalur pindahan maupun untuk tahun ajaran baru. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui situs daqu.sch.id atau layanan WhatsApp di nomor 0821222777.