UMM Latih Ratusan Juru Sembelih Halal Jelang Idul Adha

UMM Latih Ratusan Juru Sembelih Halal Jelang Idul Adha

BERITAUNGGULAN.COM, Menjelang Idul Adha, Pusat Studi Penelitian dan Pengembangan Produk Halal (PSP3-Halal) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur mengadakan pelatihan dan sertifikasi untuk para juru sembelih halal (Juleha). Acara yang diadakan pada 11 Juni ini berhasil menarik lebih dari 150 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Pelatihan ini juga mencakup demonstrasi penyembelihan dua ekor kambing, sepuluh ekor ayam, dan sepuluh ekor bebek sesuai syariat Islam.

Acara tersebut menghadirkan narasumber berpengalaman, seperti H. M. Atho’illah Wijayanto, S.Ag., anggota Komisi Fatwa MUI Kota Malang dan pengasuh PP. Mamba’ul Huda, Bandulan. Ia menjelaskan cara dan manfaat penyembelihan hewan secara syar’i. Menurutnya, penyembelihan syar’i adalah metode yang memastikan darah hewan tidak mengendap dan membeku di dalam daging, yang bisa membuatnya tidak bersih.

Dalam Islam, penyembelihan harus dilakukan dengan menyebut nama Allah dan menggunakan alat tajam seperti pisau atau batu tipis, sementara gigi, kuku, atau tulang tidak diperbolehkan. Ada empat prinsip utama dalam penyembelihan syar’i: pertama, penyembelihan dianggap sah jika hulqum (saluran pernafasan) dan mari’ (saluran makanan) terputus; kedua, orang yang menyembelih harus beragama Islam, dewasa, dengan niat menyembelih, mampu melihat, dan kompeten dalam menyembelih; ketiga, hewan yang disembelih harus halal dikonsumsi; terakhir, alat penyembelihan harus tajam, seperti pisau atau kayu yang ditajamkan.

Ketua PSP3-Halal UMM, Prof. Dr. Ir. Elfi Anis Saati, M.P., menekankan pentingnya memiliki Juleha yang tersertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikasi ini menjadi syarat bagi Rumah Potong Hewan (RPH) untuk mendapatkan sertifikasi halal. “Indonesia telah menetapkan target untuk menjadi pusat halal dunia pada tahun ini. Program Wajib Halal Oktober (WHO) ditargetkan selesai pada 2024,” tambahnya.

Pada Oktober 2024, semua produk makanan di Indonesia harus sudah tersertifikasi halal. Hotel, restoran, dan rumah sakit juga harus memenuhi standar sertifikasi halal. Namun, jumlah Juleha bersertifikat Halal BNSP masih minim. Menurut survei tahun 2023, hanya 15% RPH yang tersertifikasi halal, naik dari 2% pada tahun 2022. Angka ini masih sangat sedikit untuk memenuhi kebutuhan produk halal di seluruh Indonesia. “Ini menjadi tugas kita bersama sebagai universitas yang berkomitmen pada prinsip keislaman untuk meluluskan juleha bersertifikat BNSP,” tegas Elfi.

Ketua PWM Jawa Timur, Prof. Ir. Warkoyo, MP., menyatakan bahwa pemahaman halal sangat penting untuk mendukung implementasi undang-undang jaminan produk halal dan industri halal, dalam rangka menyongsong Indonesia sebagai pusat halal dunia. Selain pelatihan di UMM, PWM Jawa Timur juga mendorong Pimpinan Daerah Muhammadiyah untuk mengadakan kegiatan serupa di wilayah mereka masing-masing.

“Masih banyak bahan baku yang belum tersertifikasi halal. Dengan pelatihan Juleha ini, diharapkan muncul RPH yang menyediakan pasokan ayam, bebek, dan kambing ke warung, restoran, dan hotel yang sudah tersertifikasi halal. Sehingga, cita-cita Jawa Timur sebagai produsen halal dunia dapat segera terwujud,” harap Warkoyo